Dalam pergaulan sehari-hari sudah tidak bisa dipungkiri betapa
banyak orang yang menggunakan berbagai macam jenis gadget. Bukan hanya orang
yang sedang bekerja saja yang boleh menggunakan gadget-gadget tersebut. Di
tempat-tempat umum sekali pun berhamburan orang-orang yang sibuk dengan gadget
mereka masing-masing. Jenis-jenis gadget seperti perangkat seluler lowend,
smartphone, tablet, netbook, hingga laptop sudah menjadi andalan di genggaman
para penggila gadget di mana pun mereka berada.
Kita yang sudah terbiasa melihat pemandangan ini seakan ikut
menjadi bagian dari mereka. Memang tidak ada salahnya jika setiap orang
menggunakan gadget mereka masing-masing untuk kebutuhannya sendiri. Akan
tetapi, penggunaan gadget yang tidak bijak terkadang bisa membuat kesal orang
lain. Bayangkan jika ada orang lain sedang bertatap muka dengan kita, sedangkan
kita sibuk dan lebih mementingkan isi informasi dalam gadget kita, rasanya
tidak sopan dan tidak beretika.
Berikut adalah beberapa aktivitas yang harus dihindari saat
menggunakan gadget :
1. Sedang stress atau
pikiran kacau. Dalam kondisi ini sebaiknya hindari ngetwit sesuatu atau
posting di social media, maupun kirim SMS atau pesan teks ke orang lain. Sebab
hanya akan membuat pesanmu jadi kacau, emosional, dan membuat pembacanya ikut
terpancing emosi.
2. Sedang berjalan kaki. Pernah kah anda
berjalan kaki sambil asyik membalas SMS atau bermain dengan gadget anda?
Sebaiknya hilangkan kebiasaan ini, karena akan membahayakan diri anda. Misalnya
ketika anda asyik berinteraksi dengan gadget anda, namun tiba-tiba didepan anda
ada jalan yang berlubang. Ada kemungkinan anda tidak akan sadar bahwa di depan
anda ada jalan yang berlubang.
3.
Sedang di antrean. Mungkin banyak orang
yang sangat sebal dengan antrean, karena menunggu antrean sangat membosankan
jika kita hanya berdiam diri. Tidak sedikit dari masyarakat yang lebih
mengambil dan berinteraksi dengan gadgetnya. Namun harus diperhatikan jangan
sampai antrean terhenti akibat anda tidak maju karena sedang asyik dengan
gadgetnya.
4. Mengemudi. Penggunaan gadget
benar-benar harus dipantang dalam mengemudi kendaraan, karena akibatnya akan
fatal yaitu bisa terjadinya sebuah kecelakaan. Tidak sedikit kasus kecelakaan
yang terjadi akibat sang pengendara sedang membalas sebuah pesan singkat dengan
gadgetnya atau sedang melakukan pembicaraan. Itu terjadi karena sang pengendara
tidak berkonsentrasi lagi pada kemudinya, melainkan terpecah pada gadgetnya.
5. Terlibat diskusi serius. Sedang meeting atau
diskusi dengan atasan, orang tua, teman, guru, atau siapapun itu, tapi kamu
justru lebih serius menatap layar ponsel. Rasanya menyebalkan sekali. Coba
lupakan sejenal ponsel atau gadget canggihmu itu sejenak agar konsentrasimu
tidak terbagi.
KASUS
Banyak kasus yang telah membuktikan bahwa penggunaan gadget yang
berlebihan bisa menimbulkan efek negatif secara mental, bahkan bisa berakibat
kecelakaan. Kita mungkin masih ingat, beberapa minggu lalu sempat ada berita
yang mengatakan bahwa seorang ibu terpeleset tangga ketika sedang asyik membaca
sesuatu pada gadgetnya. Selain itu, entah sudah ada berapa banyak media yang
memberitakan penyebab kecelakaan yang diakibatkan oleh penggunaan gadget ketika
sedang mengemudikan kendaraan. Hidup terlalu singkat jika kita terus menerus
terpaku dengan kecanggihan gadget.
Kemudian juga kasus Penipuan, kejahatan yang sekarang lagi marak
di dunia maya, adalah penipuan. penipuan dalam bentuk transaksi jual beli
barang dan jasa. modus operandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai
cara, ada yang menjual melalui milis, melalui forum, melalui mini iklan,
text-ad. dengan mengaku berada di kota yang berbeda dengan calon mangsanya,
mereka memancing kelemahan dari para calon ‘pembeli’ yang tidak sadar mereka
sudah terjebak.
Modus : Orang yang melakukan transaksi pembelian gadget dengan
seseorang yang dikenal melalui milis tersebut dan ternyata setelah pembayaran
(transfer) dilakukan, barang yang datang ternyata bukan gadget yang dimaksud,
ternyata paketnya berisi lembaran brosur paket investasi.di forum kaskus, untuk
mengatasi kejahatan penipuan, mereka membuat sebuah ‘jembatan’ yang
memperantarai pembeli dan penjual. walaupun saya tidak tahu detailnya
bagaimana, tampaknya cara seperti ini lumayan ampuh untuk mencegah penipuan
yang dimaksud. karena pembeli dan penjual tampaknya divalidasi sehingga
kebedaan mereka di dunia nyata ada nyatanya. sayangnya beberapa orang yang
sudah tertipu, jarang ada yang melaporkan ke polisi. padahal polisi sudah
mempunyai divisi khusus cyber crime untuk menangani masalah ini. semata-mata
karena mereka takut harus mengeluarkan uang hanya untuk melaporkan kejahatan.