Dan ini adalah kisahnya kisah seorang pengemis yang sukses
Tanggal
19 januari 2001, Di sebuah kota besar yang berada di planet ke tiga
Galaksi MilkyWay. Pada sore hari ketika banyak orang pulang kerja. Ada
satu orang pengusaha menaiki mobil BMW serta terlihat sedang
terburu-buru. Dia turun dan menuju ATM terdekat untuk mengambil sejumlah
uang.
Yang pasti uangnya dalam jumlah BESAR.
Di
depan ATM itu ada seorang yang sedang duduk-duduk dilantai. Pakainnya
kumuh, berlubang dan seperti tidak pernah dicuci. Sorot matanya
menunjukkan seseorang yang tidak mempunyai harapan. Didepannya ada
sebuah gelas berisi uang. Jika anda sedang berpikir dia adalah seorang
pengemis.
Anda 100% benar.
Tapi
si pengusaha dengan cueknya melangkah melewati si pengemis dan masuk
ke dalam ruang ATM. Ternyata di dalam pengusaha itu tidak ingin
mengambil uang, dia hanya sekedar ingin mentransfer uang.
Yang pasti transfernya dalam jumlah BESAR.
Ketika
dia hendak keluar. Entah perasaan darimana si pengusaha menjadi iba
kepada pengemis. WOW! dia mengambil dompet dari sakunya. Setelah
melihat dari pojok kiri ke pojok kanan sisi dompet. Dia akhirnya
berhasil menemukan uang dengan nominal paling kecil!
Seribu Rupiah dia berikan kepada si pengemis.
Terima
Kasih tuan, Kata si pengemis dengan bibir tersenyum senang. Sampai
senangnya dia mengambil uang seribuan itu dari gelas dan memegangnya
dengan kuat. Hmmmmm… mungkin ini adalah pendapatan terbesarnya hari
itu.
Exspresi
dari pengusaha itu hanya tersenyum kecut. Tidak lebih dari itu!
kemudian dia mulai meninggalkan si pengemis menuju mobil mewahnya.
Lalu… entah kenapa! ketika dia ingin memasuki mobil… dia seperti tidak
rela memberi uang dengan cuma-cuma kepada pengemis tadi.
Dasar Kikir! Dia berlari kembali menuju ke pengemis. Ketika ingin mengambil uang seribuan miliknya. Dia tertahan! atau tidak bisa karena uangnya masih digenggam oleh si pengemis.
Akhirnya tanpa pikir panjang!
Si
Pengusaha mengambil gelas pengemis yang mungkin adalah harta
satu-satunya. Dengan enteng dan terlihat seperti mengejek. Si pengusaha
kikir itu berkata:
Kamu juga pengusaha bukan?
Kemudian
pengusaha berlari kembali ke mobilnya. Dan si pengemis hanya bisa
melongo. Walau samar-samar terlihat ada air yang keluar dari matanya.
Hmmmmm…
Bersamaan dengan itu terlihat langit sudah berwarna merah. Mataharipun mulai terbenam.
8 tahun kemudian….
Tepatnya
tanggal 2 juli 2009. Di sebuah gedung mewah yang terdapat di kota
besar di planet bumi. Si pengusaha sedang berada di kantornya. Melamun!
bahkan terlihat seperti orang stres.
Tentu
saja dia stres! Gara-gara krisis ekonomi global, bisnisnya hampir
bangkrut! tinggal menunggu hari saja dia akan menjadi miskin. Suatu hal
yang tidak pernah dia rasakan seumur hidup. Belum lagi tanggungan
hutang yang tidak bisa dia bayar.
Bukan hanya jatuh miskin, mungkin dia akan masuk penjara karena tidak bisa melunasi hutangnya.
Tiba-tiba!
Telepon berdering. Ternyata itu dari sekertarisnya. “Pak ada orang yang mau bertemu dengan bapak”.
Sebenarnya
pengusaha itu sedang malas menemui siapa-siapa. Apalagi orang yang
tidak dikenalnya. Namun dia putuskan untuk menemui si tamu misterius
ini.
Tamu
misterius itu pun masuk. Lalu diikuti dengan basa-basi singkat seperti
perkenalan nama dsb. Lalu pengusaha pun menanyakan maksud kedatangan
si tamu.
ALANGKAH KAGETNYA !
Tamu
misterius itu mau menginvestasikan uang dalam jumlah besar dalam
perusahaannya. Bahkan jumlah uang itu juga sanggup melunasi hutang
perusahaan. Pengusaha itu hanya melongo tidak percaya.
Tapi sebelum si pengusaha berhenti dari kegiatan melongonya. Si tamu misterius itu berkata :
Mungkin bapak sudah lupa terhadap saya. Dulu saya adalah pengemis yang sering mangkal di depan ATM. Gara-gara bapak dulu ngomong kayak gini Kamu juga pengusaha bukan?
Saya waktu itu benar-benar terharu.
Anda tidak menganggap saya sebagai pengemis seperti orang lain, melainkan penjual yang sedang menjual barang.
Waktu itu juga saya berhenti mengemis. Lalu merintis usaha saya sendiri. Dan bisa bapak lihat akhirnya saya BERHASIL.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar