BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Bagian produksi adalah suatu bagian yang ada pada perusahaan yang
bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya
proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi
akan berjalan dengan lancar dan hasil produksinya pun akan bermutu tinggi
sehingga dapat diterima oleh pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan
tugasnya tidaklah sendirian, akan tetapi bersama-sama dengan bagian – bagian
lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh
karena itu perlu diadakan koordinasi kerja, agar semua bagian dapat berjalan
dengan beiringan, sehingga akan mencegah terjadinya benturan – benturan antar
bagian.
Optimalisasi produksi adalah suatu cara meningkatkan nilai dari suatu
produksi dengan pengarus variabel. Cara mengoptimalkan produksi bisa dengan
meningkatkan kualitas produksi, jumlah produksi, manfaat produksi, bentuk fisik
produksi, dan lain-lain. Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep
efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada
umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis,
pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan
keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep
efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
BAB II
Produksi
Optimal dan Least
Cost Combination
Tingkat produksi
optimal atau Economic Production Quantity (EPQ) adalah sejumlah produksi
tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ
dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat
produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori
cost (TIC) minimum. Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi
dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan
produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan
asumsi-asumsi sebagai berikut:
1. Barang yang
diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
2.
Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan
persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
3. Selama
berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan
selama pemenuhan.
Penentuan Volume
Produksi yang Optimal dengan Metode
Economic Production
Quantity (EPQ): Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan
volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai
kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya
permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut .
Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal,
dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang
serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya
variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang
disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
b. Biaya-biaya
yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut
biaya penyimpanan (holding cost).
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :
ketika biaya persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari :
(1) biaya mesin-mesin menganggur
(2) biaya persiapan tenaga kerja langsung
(3) biaya scheduling
(4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya penyimpanan diantaranya :
A. Biaya
fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin).
B. Biaya modal
(opportunity cost of capital)
C. Biaya
keusangan
D. Biaya
perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
E. Biaya asuransi
persediaan
F. .Biaya pajak
persediaan
G. Biaya
pencurian, pengrusakan atau perampokan
H. Biaya
penanganan persediaan, dan sebagainya.
Kedua jenis biaya
tersebut mempunyai hubungan dengan tingkat persediaan. Biaya persiapan produksi
berbanding terbalik dengan tingkat persediaan. Biaya penyimpanan berbanding
lurus dengan tingkat persediaan. Semakin banyak biaya yang dikeluarkan untuk
persiapan produksi, tingkat persediaan semakin kecil dan sebaliknya. Bila biaya
penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan semakin besar atau sebaliknya.
Least Cost Combination
Least Cost Combination adalah
menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah
produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan. ISoquant atau Isoproduct Curve
adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara berbagai kemungkinan kombinasi 2
input variable dengan tingkat putput tertentu. Dalam hal ini pengusaha masih
dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input
yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang
menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka
penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang
paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila
menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
1.
Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
2.
Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan
mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3.
Untuk menghabiskan jumlah
tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.
Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena
mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang
diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga
modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok
produksinya menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual
produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan
tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan
baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Semoga penulisan yang saya
buat dapat bermanfaat.
Saran
Jumlah produk yang dihasilkan
sebaiknya direncanakan dengan baik agar tidak terlalu banyak ataupun terlalu
sedikit, agar tidk bertumpuknya hasil produksi digudang. Kegiatan produksi ini
harus direncanakan dengan matang agar tidak menghasilkan produksi yang jelek.
DAFTAR PUSTAKA
3. http://muhinj-indra.blogspot.com/2010/05/ongkos-produksi-dan-penerimaan-produksi.html
terima kasih mbak tulisannya bermanfaat sekali
BalasHapus